Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi paling terkenal di Indonesia dan merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur. Gunung ini memiliki legenda dan sejarah yang kaya, yang memberikan konteks budaya dan geologis yang menarik. Berikut adalah beberapa informasi tentang legenda dan sejarah Gunung Bromo:
1.Legenda Tengger:
Legenda Tengger adalah cerita yang terkait dengan asal-usul nama Gunung Bromo. Konon, Gunung Bromo dahulu merupakan gunung berapi yang sangat aktif dan menakutkan. Masyarakat setempat percaya bahwa gunung ini dijaga oleh dewa-dewa. Menurut legenda, Roro Anteng dan Joko Seger adalah sepasang kekasih yang sangat mencintai satu sama lain. Mereka memohon kepada dewa-dewa untuk memiliki anak, dan sebagai hasilnya, mereka diberi tujuh anak. Mereka diminta untuk mengorbankan anak yang termuda, Kusuma, kepada gunung berapi sebagai tanda penghormatan kepada dewa-dewa. Mereka melakukannya, dan Kusuma dilemparkan ke dalam kawah gunung berapi.
Nama “Tengger” berasal dari nama kedua orang tua tersebut, Roro Anteng dan Joko Seger. Oleh karena itu, Gunung Bromo dan sekitarnya dikenal sebagai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
2. Sejarah Geologis:
Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi yang aktif di Indonesia. Dengan ketinggian sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut, gunung ini terletak dalam kaldera yang lebih besar yang dikelilingi oleh pegunungan dan dataran tinggi. Sejarah geologisnya melibatkan serangkaian letusan vulkanik yang menghasilkan lahar, abu vulkanik, dan formasi geologi yang unik di sekitarnya.
Letusan tercatat Gunung Bromo terjadi sepanjang sejarah, dan daerah sekitarnya terkenal dengan lanskapnya yang dramatis, termasuk kawah aktif di tengahnya, yang sering mengeluarkan asap dan abu.
3. Wisata dan Budaya:
Gunung Bromo dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah tujuan wisata yang populer di Indonesia. Orang-orang datang ke sini untuk melihat pemandangan alam yang menakjubkan, termasuk matahari terbit di Bukit Penanjakan yang menghadap Gunung Bromo. Prosesi upacara keagamaan Tengger juga sering diadakan di sini, yang melibatkan masyarakat setempat memanjat Gunung Bromo untuk memberikan persembahan kepada dewa-dewa.
Gunung Bromo adalah ikonik dalam budaya Jawa Timur dan telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal dan internasional.Sejarah dan legenda Gunung Bromo mencerminkan hubungan antara manusia, alam, dan budaya di Indonesia serta pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan dan tradisi lokal.